Moveon88 – Babak pembuka Liga Champions Wanita 2025–26 menyajikan kombinasi drama, kebangkitan individual, dan pesta gol pada Selasa malam: juara bertahan Arsenal dipaksa menyerah 1-2 di kandang oleh Lyon, sementara Barcelona membalas kekalahan di final musim lalu dengan menghancurkan Bayern Munich 7-1. pertandingan-pertandingan lain turut memberi cerita — Juventus bangkit untuk menang 2-1 atas Benfica, dan debutan OH Leuven mencetak hasil imbang dramatis 2-2 melawan Paris FC di Paris.
Di Emirates, Arsenal—yang memulai musim domestik dengan kesulitan—sempat unggul cepat pada menit ketujuh melalui Alessia Russo. Berawal dari kegigihan Beth Mead yang menerobos ke kotak penalti dan memberi umpan, Russo menyelesaikan serangan dengan tembakan ke sudut kanan bawah gawang. Namun momentum berbalik ketika kesalahan teknis memberi Lyon peluang untuk mengambil alih kendali. Pada menit ke-18, Daphne van Domselaar melakukan umpan kembali yang langsung diserobot Melchie Dumornay; meski kiper Arsenal sempat menepis, Dumornay memaksimalkan bola muntah untuk menyamakan skor. Lima menit kemudian, Dumornay kembali menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Arsenal dengan tendangan melengkung yang menukik ke pojok kanan atas, membuat Lyon membalikkan keadaan menjadi 2-1 sebelum interval. Kesalahan defensif yang sama kembali terbukti krusial, dan Lyon, delapan kali juara kompetisi ini, menunjukkan pengalaman serta naluri pembunuh saat merebut tiga poin tandang.
Kemenangan Lyon memberi sinyal bahwa tradisi besar klub Prancis itu belum punah, sekaligus menjadi peringatan bagi Arsenal bahwa mempertahankan gelar di format liga 18 tim bukan tugas mudah — apalagi ketika performa domestik belum stabil.
Di tempat lain, Barca menggelar pertunjukan menyerang di Munich. Alexia Putellas membuka pesta dengan sebuah penyelesaian melengkung yang memukau dan juga menyumbang dua assist sepanjang laga. Ewa Pajor tampil tajam dengan dua golnya dalam pertandingan itu, sementara Esmee Brugts dan Salma Paralluelo menambah daftar pencetak gol Barcelona. Clàudia Pina, yang masuk sebagai pengganti setelah pulih dari cedera paha, mencetak dua gol di menit-menit akhir untuk menutup malam yang sempurna bagi tim Catalan. Satu-satunya gol Bayern dicetak oleh Klara Bühl—namun itu tak mampu menghalau kekalahan telak 1-7. Hasil ini menegaskan bahwa Barcelona, yang musim lalu kalah dari Arsenal di final, datang ke musim baru dengan ambisi dan daya serang luar biasa.
Di Turin, Juventus menunjukkan karakter untuk bangkit dari ketertinggalan melawan Benfica. Lucia Alves membawa tim Portugal unggul cepat pada menit keenam, namun Juventus kemudian mengendalikan pertandingan berkat kreativitas Barbara Bonansea di sisi kanan. Bonansea terlibat dalam serangan-serangan kunci yang membalikkan tempo, dan akhirnya bek Cecilia Salvai—merayakan satu dekade sejak debutnya di Liga Champions Wanita—mencetak dua gol untuk membawa Juve berbalik menang 2-1. Gol Salvai menjadi momen emosional karena itu adalah gol pertamanya di kompetisi ini setelah sepuluh tahun berkiprah. Juventus menutup pertandingan dengan determinasi melalui situasi bola mati yang diolah menjadi penyelesaian Salvai pada menit ke-86.
Di Paris, debutan Eropa OH Leuven menorehkan prestasi bersejarah sebagai tim Belgia pertama yang lolos ke fase liga kompetisi ini. Paris FC tampak memulai dengan kuat: Daphne Corboz dan Clara Mateo membuat skor menjadi 2-0 dalam 23 menit pertama. Namun Leuven tak menyerah; Kim Everaerts memperkecil ketinggalan pada awal babak kedua dan Sara Pusztai menyamakan kedudukan pada menit ke-62 untuk mengunci hasil imbang 2-2. Kebangkitan Leuven menandai betapa kompetitifnya fase liga yang baru, di mana tim-tim debutan dapat memberi kejutan besar.
Perubahan format kompetisi menjadi liga 18 tim, yang mengakhiri fase ini pada bulan Desember, menambah dinamika baru: empat tim teratas langsung lolos ke perempat final, posisi 5 hingga 12 akan bertarung di babak playoff sistem gugur, sementara enam tim terbawah tersingkir. Dengan format ini, setiap poin dan selisih gol di putaran liga awal menjadi semakin berharga, sehingga hasil pekan pembuka sudah mulai membentuk gambaran persaingan menuju babak knockout.
Pekan pembuka memberi gambaran awal mengenai tim-tim yang berpeluang bersaing: Lyon menunjukkan mental juara dan efektivitas serangan, Barcelona memperlihatkan kapasitas ofensif yang mengerikan, sementara Arsenal harus segera memperbaiki kelemahan defensif jika ingin mempertahankan gelar. Juventus membuktikan kedalaman skuat dan pengalaman, sedangkan kejutan dari debutan-debutan seperti OH Leuven menambah bumbu kompetisi.
Liga masih panjang, tetapi pembuka ini menegaskan satu hal: di bawah format baru, margin kesalahan kian tipis dan setiap pertandingan menjadi medan vital untuk merebut posisi aman menuju fase knockout. Pekan berikutnya akan menjadi kesempatan bagi tim-tim besar untuk menegaskan dominasi dan bagi yang tersandung untuk segera bangkit
Italia Bekerja Keras Untuk Taklukan Moldova 2-0, Lewat Gol Injury Time Moveon88 – Italia harus bersabar sebelum akhirnya menaklukkan Moldova…
Irlandia Guncang Aviva Lewat Dwigol Parrott, Portugal Tunda Pesta Lolos 2026 Moveon88 — Republik Irlandia menyalakan kembali asa ke Piala…
Inggris Bidik Finis Sempurna Jelang Serbia dan Albania Moveon88 — Thomas Tuchel menegaskan bahwa fase eksperimen telah berakhir saat…
Rabat Menjadi Panggung Penentuan: Osimhen vs Mbeumo, Satu Langkah Terakhir Menuju Piala Dunia 2026 Moveon88 — Dua bintang besar…