Moveon88 – Pelatih timnas Belgia Rudi Garcia mengejutkan publik pada Jumat ketika ia memasukkan nama Axel Witsel kembali ke skuad 26 pemain untuk dua laga kualifikasi Piala Dunia melawan Makedonia Utara dan Wales. Pemanggilan gelandang berpengalaman berusia 36 tahun itu menjadi salah satu sorotan utama pengumuman, menggantikan kapten Youri Tielemans yang absen karena cedera serta mengisi celah yang ditinggalkan oleh ketidakhadiran Romelu Lukaku.
Kembalinya Witsel — yang kini membela Girona dan telah mengantongi 132 caps untuk Belgia — muncul sebagai jawaban taktis dan psikologis dari Garcia. Witsel terakhir kali tampil untuk negaranya pada laga uji coba jelang Euro 2024, sehingga pemanggilan ini menjadi sinyal bahwa pengalaman dan kepemimpinannya dianggap penting menjelang dua laga penentu. “Axel kembali bermain banyak di Girona dan merupakan seorang pemimpin,” tegas Garcia, yang kemudian menegaskan bahwa Witsel dapat membimbing pemain muda serta berperan sebagai sosok serba bisa di lini tengah. Garcia juga menyebutkan bahwa kehadiran Witsel bersama pemain senior lain seperti Kevin De Bruyne, Thibaut Courtois, dan Thomas Meunier akan membantu membimbing generasi baru pemain Belgia.
Selain Witsel, skuad Belgia juga menyambut kembalinya Amadou Onana. Gelandang Aston Villa itu sempat mengalami cedera hamstring bulan lalu, namun telah kembali pulih dan dipanggil kembali setelah melewati proses pemulihan bersama klubnya. Kembalinya Onana memberi opsi tambahan di area sentral lapangan untuk Garcia, terutama mengingat absennya Tielemans yang biasanya menjadi salah satu pengatur ritme permainan tim.
Di posisi kiper, Manchester United kembali dapat menurunkan Senne Lammens — yang masuk skuad setelah dua pertandingan kualifikasi pada bulan Juni ia habiskan sebagai opsi bangku cadangan. Kehadiran Lammens menambah kedalaman pilihan di bawah mistar, meskipun kiper utama dan kapten Thibaut Courtois tetap menjadi tumpuan utama tim dalam laga-laga besar.
Nama lain yang tetap dipertahankan oleh Garcia adalah Michy Batshuayi. Meskipun waktu bermainnya di Eintracht Frankfurt relatif terbatas musim ini, Batshuayi tetap dinilai oleh pelatih sebagai sosok yang memiliki naluri mencetak gol untuk Belgia dan mampu bermain sebagai ujung tombak yang menyulitkan pertahanan lawan. “Dia tidak banyak bermain, tetapi dia adalah seseorang yang tahu bagaimana rasanya mencetak gol untuk Belgia dan merupakan tipe penyerang yang dapat memainkan peran di lini belakang,” ujar Garcia menjelaskan alasan mempertahankan Batshuayi.
Charles De Ketelaere juga kembali masuk daftar meski kondisi kebugarannya sempat dipertanyakan setelah ia absen pada kemenangan Atalanta atas Club Brugge di Liga Champions karena masalah kebugaran. Garcia memilih memberi waktu bagi De Ketelaere untuk pulih dan mengevaluasi kesiapan pemain sebelum laga pertama: “Dia melakukan pekerjaan yang hebat terakhir kali. Kita lihat saja seberapa bugarnya dia pada hari Senin,” kata sang pelatih, menunjukkan optimisme hati-hati mengenai kondisi sang penyerang/gelandang serang.
Secara klasemen, Belgia menempati posisi kedua di Grup J dengan 10 poin dari empat pertandingan — tertinggal satu poin dari Makedonia Utara yang sudah memainkan lima laga. Wales juga mengoleksi 10 poin namun dari lima pertandingan. Kedua laga mendatang menjadi krusial: Belgia akan menjamu Makedonia Utara di Ghent pada Jumat depan sebelum terbang ke Cardiff untuk menghadapi Wales tiga hari kemudian. Dengan ketiadaan pemain-pemain kunci akibat cedera, keputusan pemanggilan nama-nama berpengalaman seperti Witsel dan Batshuayi menunjukkan bahwa Garcia mengutamakan stabilitas mental dan pengalaman di momen-momen penentu.
Pilihan-pilihan tersebut juga menegaskan tantangan manajerial: bagaimana menyelaraskan kebutuhan mendesak tim untuk meraih hasil dengan manajemen kebugaran pemain, terutama menjelang jeda-jeda penting di kalender internasional. Absennya Tielemans dan Lukaku memaksa Garcia untuk merancang alternatif taktik dan komposisi tim yang tetap kompetitif. Peran pemain senior diharapkan tidak hanya sebagai opsi di lapangan, tetapi juga sebagai mentor bagi pemain muda yang kini mulai mendapat tempat reguler di skuad utama.
Dalam beberapa hari ke depan, perhatian akan tertuju pada kondisi kebugaran konkret para pemain yang sempat diragukan, seperti De Ketelaere dan Onana, serta bagaimana Garcia akan menyusun starting XI menghadapi rival-rival yang juga sedang berjuang untuk posisi puncak grup. Jika Belgia mampu memaksimalkan kombinasi pengalaman dan talenta muda yang ada, peluang mereka untuk kembali ke trek menuju Piala Dunia 2026 tetap terbuka — namun margin kesalahan kini lebih tipis karena persaingan di Grup J semakin ketat.
Italia Bekerja Keras Untuk Taklukan Moldova 2-0, Lewat Gol Injury Time Moveon88 – Italia harus bersabar sebelum akhirnya menaklukkan Moldova…
Irlandia Guncang Aviva Lewat Dwigol Parrott, Portugal Tunda Pesta Lolos 2026 Moveon88 — Republik Irlandia menyalakan kembali asa ke Piala…
Inggris Bidik Finis Sempurna Jelang Serbia dan Albania Moveon88 — Thomas Tuchel menegaskan bahwa fase eksperimen telah berakhir saat…
Rabat Menjadi Panggung Penentuan: Osimhen vs Mbeumo, Satu Langkah Terakhir Menuju Piala Dunia 2026 Moveon88 — Dua bintang besar…