Moveon88 – Mohamed Amoura menjadi pahlawan bagi Aljazair setelah mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Somalia di Oran, yang memastikan Les Fennecs menjadi tim keempat dari Afrika yang memastikan tiket ke Piala Dunia 2026, menyusul Maroko, Tunisia, dan Mesir. Pertandingan berlangsung di stadion pelabuhan kota Oran dan sejak awal menunjukkan dominasi tuan rumah; Amoura membuka keunggulan cepat pada menit keenam melalui tendangan voli yang memanfaatkan umpan silang matang dari Riyad Mahrez, sementara gol keduanya lahir dari situasi bola liar pada pertengahan babak pertama sebelum Mahrez kembali berperan sebagai kreator pada menit ke-57 dengan assist yang memperbesar keunggulan menjadi 3-0. Pelatih Vladimir Petkovic lalu memutuskan untuk mengganti kedua pencetak gol tersebut sebagai langkah konservatif setelah kualifikasi dipastikan, memberi kesempatan bagi rotasi dan menjaga kondisi pemain jelang laga sisa.
Kemenangan tersebut tak mengejutkan mengingat jarak peringkat FIFA yang lebar antara kedua tim—Aljazair berada 163 peringkat di atas Somalia—tetapi nilainya besar bagi tim yang ingin memantapkan persiapan menuju turnamen besar di Amerika Utara tahun depan. Dengan raihan 22 poin dan masih menyisakan satu pertandingan, Aljazair unggul empat poin atas Uganda di posisi kedua sehingga tak bisa lagi dikejar. Mozambik, Guinea, Botswana, dan Somalia melengkapi klasemen Grup G. Tiket ini menandai penampilan kelima Aljazair di putaran final Piala Dunia; catatan mereka sebelumnya mencatatkan tiga kali tersingkir di fase grup (1982, 1986, 2010) dan satu kali melaju sampai babak kedua pada 2014 saat mereka kalah tipis 2-1 dari Jerman yang akhirnya menjadi juara.
Peran Riyad Mahrez kembali krusial sebagai pengatur serangan. Meski belum mencatatkan gol malam itu, visinya dan kemampuannya menghadirkan ancaman dari sisi sayap menjadi pembuka ruang bagi Amoura yang memanfaatkan setiap peluang dengan penyelesaian efektif. Amoura, yang bermain untuk Wolfsburg di Bundesliga, menegaskan dirinya sebagai pilihan tajam di lini depan bagi Petkovic—kombinasi kecepatan, insting dalam kotak penalti, dan ketenangan menyelesaikan peluang membuatnya tampil sebagai protagonis. Petkovic, mantan pelatih yang kini memimpin skuat nasional, tampak puas dengan performa tim secara keseluruhan dan sudah mulai memikirkan pengelolaan pemain menjelang fase persiapan akhir menuju Piala Dunia.
Satu catatan menarik menjelang pertandingan itu adalah keberadaan Luca Zidane dalam daftar pemain Aljazair. Putra legenda Prancis Zinedine Zidane ini baru-baru saja berganti status internasional senior ke Aljazair setelah sebelumnya memperkuat Prancis di level junior; keputusan tersebut memicu perhatian publik dan media dalam persiapan jelang laga. Luca, yang berstatus penjaga gawang klub di divisi dua Spanyol bersama Granada, masuk sebagai penghangat bangku cadangan—sementara posisi kiper inti tetap dipegang Alexis Guendouz dari Mouloudia Alger. Kehadiran nama besar sekaliber Zidane dalam skuad Aljazair memberi dimensi tambahan pada narasi tim, baik dari sisi pengalaman maupun sorotan internasional.
Di tempat lain di benua Afrika, drama kualifikasi terus bergulir. Di Bujumbura, Kenya meraih kemenangan 1-0 atas Burundi lewat gol Ryan Ogam pada menit ke-73 dalam derby Afrika Timur yang sengit. Laga tersebut sempat memanas setelah penyerang Burundi Bonfils-Caleb Bimenyimana menerima kartu merah langsung usai melanggar kiper Kenya Brian Okoth; insiden membuat Okoth cedera dan harus digantikan, serta memicu ketegangan dari suporter tuan rumah yang mengepung wasit usai beberapa keputusan keras sejak babak pertama, termasuk protes atas hukuman yang dianggap terlalu ringan. Meski tampil dengan jumlah pemain lengkap, Kenya baru berhasil memecah kebuntuan pada babak kedua dan kemenangan membawa mereka ke posisi ketiga grup, namun masih tertinggal delapan poin dari pimpinan klasemen sekaligus juara bertahan Afrika, Pantai Gading.
Di Grup F, persaingan memanas antara Pantai Gading dan Gabon—keduanya saling bersaing dengan ketat jelang pertandingan-pertandingan penentu. Pantai Gading berpeluang mengamankan tiket ke Piala Dunia keempat mereka jika menang di laga berikutnya, dan situasi administratif serta infrastruktur juga menjadi faktor unik: mereka akan bertandang ke Seychelles tetapi bermain di Mauritius karena negeri Samudra Hindia itu tidak memiliki stadion yang disetujui FIFA, sementara Gabon harus menjalani tugas sulit di Nairobi melawan Gambia yang juga tidak memiliki stadion berstandar internasional. Kondisi seperti ini sering menuntut adaptasi logistik dan strategi, serta menambah lapisan tantangan bagi tim yang tengah mengejar kualifikasi.
Persaingan di Grup C pun masih terbuka lebar. Kelima tim—Benin, Afrika Selatan, Nigeria, Rwanda, dan Lesotho—masih memiliki peluang matematis untuk finis di puncak klasemen. Benin memimpin berdasarkan selisih gol atas Afrika Selatan, sementara keduanya unggul tiga poin atas Nigeria dan Rwanda. Lesotho, yang tertinggal lima poin dari pemuncak, mendapat keuntungan tak terduga setelah laga mereka pada Maret lalu berubah hasilnya oleh keputusan FIFA: kekalahan 2-0 diubah menjadi kemenangan 3-0 karena lawan menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat, Teboho Mokoena. Keputusan administratif semacam ini memberi dampak langsung pada perhitungan klasemen dan menunjukkan bahwa perebutan tiket sering kali dipengaruhi bukan hanya oleh apa yang terjadi di lapangan, tetapi juga oleh regulasi dan kepatuhan terhadap aturan kompetisi.
Dengan satu putaran pertandingan tersisa di banyak grup, perebutan tiket kontinental tetap menyisakan drama, ketegangan, dan cerita personal dari para pemain dan staf yang berjuang mencapai panggung terbesar sepak bola dunia. Bagi Aljazair, malam Amoura di Oran menjadi bukti bahwa kombinasi pemain muda berpengalaman, kreator kelas dunia seperti Mahrez, dan manajemen taktis dari Petkovic mampu membawa tim kembali ke putaran final Piala Dunia. Kini fokus beralih ke persiapan taktik, persiapan fisik, dan pemilihan skuad terbaik untuk menghadapi tantangan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada musim panas 2026—di mana Les Fennecs akan berusaha menorehkan babak baru dalam sejarah sepak bola nasional mereka.
Italia Bekerja Keras Untuk Taklukan Moldova 2-0, Lewat Gol Injury Time Moveon88 – Italia harus bersabar sebelum akhirnya menaklukkan Moldova…
Irlandia Guncang Aviva Lewat Dwigol Parrott, Portugal Tunda Pesta Lolos 2026 Moveon88 — Republik Irlandia menyalakan kembali asa ke Piala…
Inggris Bidik Finis Sempurna Jelang Serbia dan Albania Moveon88 — Thomas Tuchel menegaskan bahwa fase eksperimen telah berakhir saat…
Rabat Menjadi Panggung Penentuan: Osimhen vs Mbeumo, Satu Langkah Terakhir Menuju Piala Dunia 2026 Moveon88 — Dua bintang besar…