Inter Tetap Perkasa di Puncak: Gol Tunggal Lautaro Kunci Kemenangan di Bergamo

Moveon88 – Inter Milan mempertahankan statusnya sebagai pemuncak klasemen Serie A 2025-26 setelah menaklukkan Atalanta 1-0 di Bergamo pada hari Minggu, hasil yang memastikan mereka tetap unggul satu poin dari rival sekota, AC Milan. Dalam laga yang berlangsung intens dan terbuka, kedua tim saling bertukar peluang berbahaya, namun satu momen penentuan dari Lautaro Martinez menjadi pembeda di tengah ketatnya pertarungan taktik dan fisik.

Sejak awal, ritme pertandingan tinggi dan nyaris tanpa jeda. Inter berusaha mengontrol jalannya laga melalui sirkulasi bola yang rapi dan pergerakan terukur di sepertiga akhir, sementara Atalanta merespons dengan pressing agresif dan variasi serangan cepat ke ruang-ruang di belakang lini tengah Inter. Atmosfer di stadion kian memanas ketika peluang-peluang bermunculan dari kedua kubu, menggarisbawahi kualitas dan keberanian mereka untuk bermain menyerang.

Garis tipis offside beberapa kali menjadi penentu nasib serangan. Marcus Thuram sempat mencetak gol yang dianulir karena offside, begitu pula Charles De Ketelaere di kubu tuan rumah. Jarak yang nyaris tak kasat mata itu menahan euforia penonton dan menjaga ketegangan laga tetap tinggi. Di antara momen penting lainnya, Nicolo Barella membuang kesempatan emas untuk membawa Inter unggul segera setelah peluang Luis Henrique di ujung sana digagalkan Marco Carnesecchi, kiper Atalanta yang tampil cemerlang menjaga garis terakhir pertahanan.

Titik balik datang dari sebuah kesalahan elementer di area berbahaya. Berat Djimsiti kehilangan bola tepat di luar kotak penaltinya sendiri, memberi ruang bagi Lautaro Martinez untuk merebut kendali. Tanpa banyak pikir, sang kapten Inter melepaskan tembakan keras kaki kiri yang tak terjangkau. Gol itu bukan hanya memecah kebuntuan, tetapi juga menjadi gol kesembilan Martinez musim ini—mengukuhkan statusnya sebagai pemimpin daftar pencetak gol dan figur sentral dalam perburuan gelar Inter.

Setelah tertinggal, Atalanta menghadapi jalan terjal untuk menghindari kekalahan kandang kedua mereka musim ini. Upaya menekan dan rotasi serangan tuan rumah meningkat, namun Inter merespons dengan kedisiplinan posisi, duel udara yang tangguh, dan keputusan bertahan yang minim risiko. Setiap upaya crossing dan kombinasi cepat Atalanta kerap mentok di blok terakhir Inter yang bermain kompak dan sabar menunggu momen transisi.

Harapan Atalanta untuk setidaknya meraih satu poin sebenarnya sempat terbuka lebar di pengujung laga. Tiga menit sebelum pertandingan berakhir, umpan terukur De Ketelaere membelah pertahanan Inter dan mengantar Lazar Samardzic pada posisi yang sangat menjanjikan. Namun gelandang tersebut tersandung kakinya sendiri saat hendak menuntaskan peluang, membuat kesempatan emas itu sirna begitu saja—sebuah rangkuman pahit dari malam yang kurang klinis bagi tuan rumah.

Terlepas dari kekalahan, performa Atalanta menyisakan sinyal positif. Sejak Raffaele Palladino mengambil alih dari Ivan Juric bulan lalu, dinamika permainan mereka tampak lebih hidup dan berani mengambil inisiatif. Kendati demikian, hasil ini menahan mereka di peringkat ke-10, terpaut lima poin dari zona kompetisi Eropa—jarak yang masih bisa dikejar, tetapi menuntut konsistensi pada paruh musim yang padat.

Bagi Inter, kemenangan tipis di markas yang sulit ini mengirimkan pesan kuat dalam perburuan Scudetto: efektivitas di momen kunci dan ketangguhan tanpa bola tetap menjadi fondasi. Keunggulan satu poin atas Milan mungkin terlihat rapuh, namun laga seperti di Bergamo—yang menuntut ketenangan, ketajaman, dan soliditas—sering kali menjadi batu uji yang membedakan calon juara dari para penantang. Dengan mesin gol seperti Lautaro Martinez yang terus menyala, Inter menjaga momentum dan kendali psikologis dalam persaingan papan atas.