Rogers Mengamuk di Elland Road: Dua Gol dan Tendangan Bebas Berkelas Angkat Aston Villa ke Empat Besar

Moveon88 – Morgan Rogers menjadi aktor utama kebangkitan Aston Villa saat mereka menaklukkan Leeds United 2-1 di Elland Road pada Minggu, 24 November 2025, sebuah kemenangan yang mendorong The Villans melesat lima tangga ke empat besar dengan koleksi 21 poin. Tertinggal lebih dulu dan digempur pada babak pertama, tim asuhan Unai Emery menunjukkan ketangguhan mental sekaligus ketajaman eksekusi, dengan Rogers mencetak gol penyeimbang cepat di awal babak kedua sebelum mengunci laga lewat tendangan bebas melengkung nan presisi pada menit ke-75. Leeds harus menerima nasib tetap terjerembap di zona degradasi, setelah menelan lima kekalahan dalam enam laga terakhir Liga Primer.

Leeds memulai laga dengan intensitas tinggi dan segera memetik hasilnya. Pada menit kedelapan, Lukas Nmecha memanfaatkan situasi bola mati yang menimbulkan kekacauan di kotak penalti Villa. Tendangan bebas Sean Longstaff diarahkan ke tiang jauh dan disambar Gabriel Gudmundsson ke area berbahaya, memaksa Emiliano Martinez bereaksi di bawah tekanan Anton Stach. Kiper Argentina itu gagal menangkap bola dengan sempurna, si kulit bundar lepas, dan Nmecha menyambar untuk mendorongnya melewati garis. Perayaan sempat tertahan cukup lama; keputusan akhir baru turun setelah sekitar tiga setengah menit pemeriksaan VAR yang mengurai dua potensi offside serta kemungkinan pelanggaran terhadap Martinez. Wasit akhirnya mengesahkan gol, merekam dominasi awal tuan rumah yang menutup ruang dengan rapi dan mempercepat permainan ke sayap.

Villa kesulitan mengambil alih kendali sepanjang paruh pertama. Upaya progresi mereka kerap patah oleh pressing Leeds, sementara suplai ke lini depan terisolasi. Emery membaca kebutuhan perubahan dan melakukan pergantian ganda saat jeda. Keputusan itu langsung mengubah ritme dan geometri serangan Villa: tempo mengalir lebih cepat, sirkulasi bola lebih tajam, dan garis pertahanan Leeds mulai dipaksa bergerak mundur.

Hanya tiga menit setelah babak kedua dimulai, kebuntuan Villa pecah. Donyell Malen, yang masuk sebagai pemain pengganti, menyusup di sisi kanan dan mengirim umpan silang keras mendatar yang memotong jantung pertahanan Leeds. Rogers menyergap pada momen dan posisi ideal, menyontek bola dari jarak dekat untuk menaklukkan Lucas Perri. Gol cepat itu bukan sekadar penyama kedudukan, melainkan penentu arah: tuan rumah yang sebelumnya dominan kehilangan pijakan, sementara Villa meningkatkan intensitas sekaligus kepercayaan diri.

Leeds sempat mengira telah kembali unggul begitu babak kedua berlanjut ketika umpan silang Dan James berakhir di gawang Villa. Namun euforia di Elland Road kembali direm VAR. Tangan Dominic Calvert-Lewin lebih dulu menyentuh bola sebelum melewati garis, dan gol dianulir. Keputusan itu menjadi titik balik kecil lain yang menegaskan perubahan momentum: Villa kian berbahaya dari transisi, Leeds mulai kehabisan ide di sepertiga akhir.

Momentum makin bergeser ke kubu tamu saat Ross Barkley—juga turun dari bangku cadangan—mendapat pelanggaran di tepi kotak penalti. Pascal Struijk terlambat menutup dan menghadiahi Villa tendangan bebas di posisi sempurna. Pada menit ke-75, Rogers melangkah maju dan mengeksekusi dengan cemerlang: bola melewati pagar betis, melengkung menjauh dari jangkauan Perri, dan bersarang rapi di sudut. Itu adalah penyelesaian yang bukan hanya indah secara teknis, tetapi juga tegas secara psikologis, menegaskan perubahan kontrol pertandingan ke tangan Villa.

Leeds berusaha menumpuk angka di kotak penalti lawan untuk mengejar, dengan umpan-umpan silang deras yang memaksa Martinez tetap waspada. Penjaga gawang Villa melakukan penyelamatan krusial menjelang akhir laga untuk menepis sundulan Struijk, momen yang menjaga keunggulan tetap utuh. Di sisi lain, Villa seharusnya bisa menutup laga lebih cepat ketika Malen memotong ke dalam dan mendapat ruang tembak di enam menit terakhir waktu normal, tetapi penyelesaiannya masih melambung. Meski begitu, organisasi pertahanan Villa di fase akhir cukup disiplin untuk meredam gelombang terakhir Leeds.

Secara keseluruhan, kemenangan ini menjadi testimoni ketepatan koreksi taktik Emery di tengah laga. Pergantian ganda saat jeda mengubah pola pikir dan eksekusi: sayap lebih agresif, lini kedua lebih berani menyusup, dan set-piece kembali menjadi sumber ancaman yang konkret. Rogers menjadi penghubung segala peningkatan itu dengan performa klinis—satu gol open play yang lahir dari ketajaman membaca ruang, satu gol tendangan bebas yang memamerkan kualitas teknik tinggi. Dalam lanskap klasemen yang padat, tiga poin di markas lawan plus lompatan lima posisi terasa vital, apalagi ini adalah kemenangan keenam Villa dalam tujuh laga liga terakhir setelah start musim yang tersendat.

Bagi Leeds, malam yang diawali menjanjikan berakhir dengan frustrasi. Dominasi babak pertama tak berlanjut, peluang emas setelah jeda gagal dimaksimalkan, dan detail-detail kecil—dari keputusan VAR hingga pelanggaran di area berbahaya—mengambil harga mahal. Mereka tetap berada di tiga terbawah, dan tren lima kekalahan dari enam pertandingan terakhir menjadi alarm keras yang menuntut respons cepat, baik dalam perbaikan struktur bertahan maupun efektivitas di depan gawang.

Elland Road selalu menuntut intensitas dan ketahanan, dan Villa menuntaskannya dengan paket lengkap: ketenangan saat tertekan, keberanian mengubah rencana, serta kualitas individual di momen yang menentukan. Di tengah kalender yang kian padat menuju akhir tahun, kemenangan ini bukan hanya menambah tiga poin, tetapi juga menanamkan keyakinan bahwa mereka sah menjadi bagian dari percakapan empat besar—dengan Morgan Rogers sebagai wajah terbaru dari ambisi itu.