Moveon88 – Setelah hanya sembilan bulan melatih Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Stefano Pioli resmi mengundurkan diri dan kembali ke Italia untuk membesut Fiorentina. Keputusan ini diambil bukan karena persoalan internal, melainkan karena alasan personal dan profesional yang berkaitan dengan kualitas kompetisi dan ikatan emosional. Pioli menilai Liga Arab Saudi belum cukup menantang baginya, dan ia lebih memilih kembali ke Serie A yang dinilainya lebih kompetitif. Kepindahannya kembali ke Florence sekaligus menandai reuni emosional dengan klub yang pernah ia latih beberapa tahun sebelumnya.
Stefano Pioli secara terbuka menjelaskan alasan di balik keputusannya mundur dari jabatan pelatih kepala Al Nassr, klub papan atas Arab Saudi yang dihuni mega bintang Cristiano Ronaldo. Pioli, yang ditunjuk untuk menggantikan Luis Castro pada September 2024, hanya bertahan selama sembilan bulan sebelum memutuskan hengkang dan kembali ke Italia.
Meski singkat, masa kepelatihan Pioli di Al Nassr tidak berlangsung dalam situasi yang buruk secara teknis. Ia membawa klub finis di peringkat ketiga Liga Arab Saudi musim 2024/2025, serta mencapai babak semifinal Liga Champions Asia. Namun, tidak ada gelar yang berhasil dipersembahkan oleh pelatih berusia 59 tahun tersebut. Hal ini disebut-sebut turut memengaruhi kepuasan profesionalnya, tetapi bukan menjadi faktor utama keputusannya untuk mundur.
Dalam konferensi pers perdananya sebagai pelatih Fiorentina yang digelar pada Rabu (16/7/2025), Pioli mengungkap bahwa meskipun ia menikmati pengalamannya di Arab Saudi dan mendapatkan banyak pelajaran dari budaya baru yang ia temui, ia merasa kurang tertantang secara kompetitif. Liga Arab Saudi menurutnya belum berada pada level yang dapat memenuhi ambisinya sebagai pelatih.
“Saya telah menemukan budaya baru yang membuat saya semakin fleksibel,” ujar Pioli seperti dikutip dari Sportskeeda. “Namun, saya merasakan hasrat yang kuat untuk menghadapi tantangan yang lebih berat tetapi dapat memberi saya kepuasan yang lebih besar.”
Pernyataan tersebut secara tidak langsung menjadi kritik terhadap kualitas Liga Pro Saudi, yang selama ini sedang berupaya membangun citra sebagai salah satu kompetisi top dunia. Komentar Pioli juga dapat dianggap bertolak belakang dengan pernyataan Cristiano Ronaldo, yang sebelumnya menyebut bahwa Liga Arab Saudi sudah termasuk dalam lima liga terbaik dunia.
Namun, Pioli tidak menampik bahwa pengalamannya bersama Al Nassr merupakan perjalanan berharga. Ia menegaskan bahwa keputusannya bukan karena masalah personal dengan klub maupun para pemainnya. Justru, ia merasa saatnya kembali ke tempat yang sudah dikenalnya dengan baik, Fiorentina.
Kembalinya Stefano Pioli ke Fiorentina menandai periode kedua dalam kariernya bersama klub berjuluk La Viola. Sebelumnya, ia pernah menukangi tim asal Florence itu antara tahun 2017 hingga 2019. Dalam periode pertamanya, Pioli dikenal sebagai pelatih yang mampu membangun fondasi taktik solid serta mendekatkan diri dengan para pemain dan pendukung klub.
Pioli resmi menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan Fiorentina, yang menunjukkan kepercayaan tinggi dari manajemen klub terhadap pengalamannya, termasuk masa kejayaan saat melatih AC Milan dan membawa Rossoneri juara Serie A pada 2022.
Dalam penjelasannya, Pioli menyebut bahwa ia memiliki ikatan batin yang kuat dengan kota Florence dan Fiorentina sebagai institusi. “Saya merasakan Florence di dalam diri saya. Saya memiliki ikatan yang sangat kuat dengan klub; itu adalah hal yang benar untuk dilakukan,” ucapnya.
Lebih dari sekadar keputusan profesional, kepindahan Pioli ke Fiorentina juga merupakan panggilan emosional. Baginya, melatih kembali La Viola adalah upaya untuk melanjutkan misi yang belum sepenuhnya rampung pada masa lalu. Ia ingin membawa Fiorentina bersaing di level tertinggi Serie A, serta tampil konsisten di kompetisi Eropa.
Kepulangan Pioli juga menjadi sinyal bahwa Fiorentina siap membangun proyek jangka panjang, dengan fondasi yang kuat secara taktik, karakter, dan filosofi permainan. Klub yang dalam beberapa musim terakhir berada di papan tengah Serie A, berharap dengan kedatangan Pioli, mereka bisa kembali masuk ke zona Eropa, bahkan menantang tim-tim besar seperti Juventus, Inter, dan Milan.
Pioli dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan modern, fleksibel, dan memiliki kemampuan membentuk tim yang solid secara kolektif. Hal ini diharapkan dapat menyatu dengan karakter Fiorentina yang historis namun juga sedang mencari identitas baru di tengah persaingan Serie A yang semakin ketat.
Keputusan Stefano Pioli untuk meninggalkan Al Nassr dan kembali ke Fiorentina bukan semata-mata karena kegagalan meraih gelar, tetapi lebih karena keinginan untuk kembali merasakan tantangan sejati di kompetisi yang lebih kuat. Di usia 59 tahun, Pioli masih memiliki semangat tinggi untuk mencetak prestasi dan membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih top.
Reuni dengan Fiorentina menjadi langkah baru yang penuh harapan, sekaligus membuka lembaran ambisius dalam karier kepelatihannya. Bagi Fiorentina, kehadiran Pioli diharapkan membawa kestabilan dan arah yang jelas dalam upaya mengembalikan kejayaan klub di kancah nasional maupun Eropa.
Rodrigo De Paul Resmi Gabung Inter Miami MLS Moveon88 – Rodrigo De Paul resmi meninggalkan Atlético de Madrid dan bergabung…
Ketidakhadiran Luis Diaz di Pramusim Liverpool: Awal dari Perpisahan? Moveon88 – Luis Diaz tidak tampil dalam laga uji coba Liverpool…
Marcus Rashford: Debut Sunyi di Barcelona dan Awal Baru yang Penuh Harapan Moveon88 – Marcus Rashford akhirnya menjalani debut tidak…
Krisis Kiper Barcelona: Ter Stegen Absen 3 Bulan Usai Operasi Punggung Kedua Moveon88 – Barcelona diterpa kabar buruk menjelang awal…