Moveon88 – Setelah mengalahkan Arsenal 2-1 di leg kedua semifinal, yang dimainkan di Parc des Princes pada Kamis pagi, 8 Mei 2025, Paris Saint-Germain (PSG) menjamin tempat mereka di final Liga Champions UEFA 2024–2025.
Dengan hasil tersebut, PSG mengalahkan perwakilan Inggris 3-1 secara keseluruhan dan melaju ke pertandingan final, yang akan dimainkan melawan Inter Milan pada 1 Juni 2025, di Allianz Arena, Munich.
Arsenal sesaat meningkatkan ekspektasi dengan gol dari Bukayo Saka, tetapi dua gol PSG datang dari Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi. Pertandingan tersebut sangat kompetitif, dengan kedua tim menampilkan penampilan terbaik mereka dalam upaya untuk maju ke pertandingan kejuaraan.
Babak Pertama: PSG Ambil Alih Kendali
Arsenal memiliki misi besar ketika mereka tiba di Paris. Skuad Mikel Arteta perlu menang dengan selisih dua gol untuk melangkah ke final setelah kalah 0-1 di kandang dalam leg pertama. Hal ini memaksa Gunners untuk langsung menerapkan tekanan.
Strategi utama mereka untuk memulai pertandingan adalah dengan bermain agresif dan intens. Usaha Kai Havertz dan Martin Ødegaard merupakan salah satu peluang yang mereka ciptakan. Namun, Gianluigi Donnarumma, penjaga gawang PSG, melakukan pekerjaan yang sangat baik di bawah mistar. Selama dua puluh menit pembukaan pertandingan, ia menghentikan beberapa tembakan dan menjaga gawangnya tetap aman.
Seiring berjalannya waktu, PSG, yang pada awalnya terlihat lebih hati-hati, mulai melakukan serangan. Peluang besar pertama tercipta oleh Khvicha Kvaratskhelia pada menit ketujuh belas. Para penonton di stadion harus menahan napas ketika winger Georgia itu melepaskan tembakan melengkung dari sisi kiri, namun tembakan tersebut hanya mengenai tiang.
Meskipun demikian, PSG tetap optimis setelah kemunduran ini. Insiden set-piece di depan gawang Arsenal pada menit ke-27 menjadi titik balik dalam pertandingan. Fabian Ruiz dengan brilian mengambil rebound setelah pertahanan Arsenal gagal mengamankannya. PSG kini memimpin 1-0 setelah gelandang Spanyol itu melepaskan tendangan voli yang kuat dan bola masuk ke gawang.
PSG mendapatkan momentum setelah gol tersebut, sementara Arsenal mengalami kemunduran mental karena kini mereka perlu mencetak tiga gol untuk bisa lolos. Arsenal terus berusaha menekan, tetapi mereka tidak mampu mencetak gol reaksi sebelum babak pertama berakhir. Skor tetap 1-0 untuk keunggulan PSG hingga babak pertama selesai.
Babak Kedua: Drama Penalti dan Gol Cepat
Arsenal mengintensifkan upaya mereka untuk memimpin serangan saat babak kedua dimulai. Mereka dengan cepat mengubah taktik untuk menekan lebih keras setelah menyadari bahwa waktu tidak berpihak kepada mereka. Namun, pertahanan PSG tetap kuat dan disiplin. Penampilan luar biasa Donnarumma didukung oleh pertahanan belakang yang solid dari Marquinhos dan Lucas Hernández.
Setelah VAR membatalkan keputusan wasit pada menit ke-67, permainan menjadi semakin intens. Pemain muda Arsenal, Myles Lewis-Skelly, terlihat menguasai bola di area penalti saat berusaha menghentikan tembakan Dembele.
Setelah memeriksa kejadian tersebut di monitor pinggir lapangan, wasit Felix Zwayer kemudian menunjukkan titik penalti. Vitinha berusaha mengambil penalti tersebut, tetapi David Raya berhasil menyelamatkan percobaannya, menjaga harapan Arsenal.
Sayangnya, periode pemulihan itu tidak bertahan lama. PSG menggandakan keunggulan mereka setelah lima menit. Setelah aktif di sisi kanan, Ousmane Dembele berhasil melewati bek lawan dan mengirim umpan akurat kepada Hakimi.
Raya tidak dapat menjangkau tembakan melengkung dari bek Maroko yang menuju sudut jauh gawang. Skor beralih menjadi keunggulan PSG, 2-0. Arsenal tidak hanya menyerah dalam pertandingan. Mereka berhasil memperkecil ketinggalan dalam waktu hanya empat menit. Bukayo Saka memanfaatkan bola yang hilang di area penalti. Dengan gol krusial, pemain muda Inggris tersebut mengubah skor menjadi 2-1.
Arsenal memberikan banyak tekanan dalam pertandingan pada menit-menit tersisa. Secara keseluruhan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi defisit dua gol. Leandro Trossard, Declan Rice, dan Gabriel Jesus bergantian dalam menciptakan peluang, namun tidak satupun dari mereka yang berhasil mengatasi Donnarumma, yang tampil luar biasa sepanjang malam. Sampai peluit akhir berbunyi, PSG mampu mempertahankan keunggulan mereka. Les Parisiens melaju ke final dengan agregat skor 3-1 berkat hasil akhir 2-1.
Misi Balas Dendam dan Sejarah Baru
Sebuah titik balik yang signifikan dalam sejarah PSG telah tercapai dengan kemajuan mereka ke final Liga Champions. Setelah kalah dari Bayern Munich di final 2020, ini akan menjadi final kedua mereka dalam lima musim terakhir.
Mereka akan menghadapi Inter Milan kali ini, yang mengalahkan Real Madrid untuk mencapai final. Prestasi ini menjadi bukti nyata kemampuan pelatih Luis Enrique dalam merakit tim yang seimbang antara pemain muda dan berpengalaman. Kesuksesan PSG musim ini sebagian besar disebabkan oleh pertahanan yang kuat, lini tengah yang inovatif, dan serangan yang tajam.
Sementara itu, kehilangan ini sangat menyakitkan bagi Arsenal. Aspirasi mereka untuk meniru kesuksesan awal 2000-an di Eropa harus menunggu. Namun, Arsenal masih memiliki masa depan yang cerah berkat sekelompok pemain muda yang menunjukkan potensi.
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…
Oman Gagal Manfaatkan Keunggulan Jumlah, Ditahan 10 Pemain Maroko 0-0 di Piala Arab FIFA 2025 Moveon88 — Oman harus…