Moveon88 — Juventus mengecam keras tindakan pelecehan rasis yang dialamatkan kepada gelandang asal Amerika Serikat, Weston McKennie, setelah kemenangan 2-0 melawan Parma pada laga pembuka musim Serie A. Klub menyatakan insiden itu terjadi saat McKennie sedang melakukan pemanasan di tepi lapangan menjelang menit-menit akhir pertandingan.
Dalam pernyataan yang diunggah ke akun media sosial resmi, Juventus menyebut McKennie menjadi sasaran “pernyataan diskriminatif dan rasis oleh individu-individu di tribun tandang”. Klub menegaskan akan “mengutuk keras insiden ini dan segala bentuk rasisme”, serta memastikan komitmen untuk “bekerja sama penuh dengan otoritas keadilan olahraga untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab.”
McKennie, yang didatangkan ke Juventus pada 2020, masuk sebagai pemain pengganti pada babak akhir pertandingan di Turin. Pada laga tersebut penyerang asal Kanada, Jonathan David, mencetak gol dalam debutnya di Serie A untuk Juventus, membantu memastikan kemenangan tim 2-0 atas Parma.
Insiden terhadap McKennie ini menambah daftar panjang kasus tuduhan rasisme yang menghantui sepak bola Eropa. Pada 2023, Fiorentina sempat mendapatkan sanksi berupa larangan memainkan sebagian kapasitas stadion setelah suporter mereka meneriakkan nyanyian rasis dan diskriminatif kepada McKennie serta pemain Juventus lainnya — sebuah preseden yang kerap disebut ketika pembenahan perilaku suporter menjadi perdebatan publik.
Kejadian pada hari Minggu juga terjadi di tengah sorotan internasional terhadap beberapa insiden serupa. Presiden FIFA, Gianni Infantino, pekan lalu menyebut dua dugaan pelecehan rasis yang terjadi dalam pertandingan Piala Jerman sebagai “tidak dapat diterima.” Laporan menyebutkan bahwa pemain Schalke, Christopher Antwi-Adjei, dan seorang pemain pengganti Kaiserslautern menjadi sasaran pelecehan rasis pada laga berbeda di kompetisi itu.
Di Inggris, kepolisian mengambil langkah penegakan hukum setelah menangkap seorang pria atas dugaan pelecehan rasial terhadap penyerang Bournemouth, Antoine Semenyo, dalam pertandingan Liga Primer pada 16 Agustus. Pria tersebut ditahan atas dugaan pelanggaran ketertiban umum yang diperburuk secara rasial, setelah Semenyo melaporkan kepada wasit bahwa ia dilecehkan oleh seorang penonton pada babak pertama di Anfield.
Para pengamat dan organisasi anti-rasisme menilai insiden-insiden berulang ini menunjukkan perlunya tindakan lebih tegas dari klub, federasi, dan aparat penegak hukum. Selain langkah internal oleh klub — termasuk pencatatan bukti, pelaporan kepada otoritas pertandingan, dan permintaan agar stadion diberi sanksi jika pengulangan terjadi — berbagai pihak juga menyerukan program edukasi untuk suporter serta penegakan hukuman yang konsisten untuk mencegah kekerasan verbal dan diskriminasi di stadion.
Hingga saat ini Juventus menyatakan akan terus mengumpulkan bukti dan berkoordinasi dengan pihak berwenang olahraga. Proses investigasi terhadap insiden di Turin masih berlangsung, sementara publik dan komunitas sepak bola menunggu tindakan konkret guna memastikan stadion aman dan bebas dari tindakan rasis.
Tanpa Gol, Tiket Ganda: Palestina Puncaki Grup A, Suriah Ikut Melaju ke Perempat Final Piala Arab Moveon88 – Laga…
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…