Moveon88 – Camp Nou, stadion ikonik yang seharusnya kembali dibuka untuk merayakan ulang tahun ke-125 FC Barcelona pada November 2024, masih tertutup hampir setahun setelah tanggal itu berlalu. Penundaan bergulir dari tenggat ke tenggat — dari target awal November 2024, melewati musim semi 2025, hingga Agustus — dan kini, pada akhir September 2025, pintu tak kunjung dibuka karena rangkaian masalah teknis, perizinan, dan gangguan eksternal yang saling mempengaruhi. Klub menutup stadion pada Mei 2023 dengan ekspektasi pembukaan kembali sekitar 18 bulan kemudian, tetapi kenyataan proyek renovasi raksasa ini jauh lebih rumit: pekerjaan yang semula diperkirakan memakan biaya sekitar 1,5 miliar euro kini menghadapi kebutuhan modifikasi tambahan, kenaikan biaya material, batasan operasional akibat protes warga, dan tekanan waktu yang menimbulkan konsekuensi finansial nyata bagi Barcelona.
Sejak awal, masalah muncul bergantian. Dua ruang ganti terpaksa dibangun ulang dua kali setelah area bawah stadion mengalami kebanjiran; ternyata tingkat bawah Camp Nou yang dibuka pada 1957 menyimpan banyak kejutan struktural — lebih dari 2.000 modifikasi teridentifikasi yang memerlukan pekerjaan tambahan di luar rencana awal. Di sisi logistik, keberatan dari tetangga memaksa pengaturan jam kerja yang lebih ketat demi mengurangi polusi suara dan cahaya, sehingga ritme konstruksi melambat. Kenaikan harga bahan bangunan, yang dipicu oleh tekanan rantai pasokan global dan gejolak geopolitik seperti invasi Rusia ke Ukraina, menambah beban anggaran dan memperpanjang waktu pengadaan material. Dalam kondisi demikian, bagian yang tampak sudah rapi — tribun baru, lapangan, dan beberapa fasilitas publik — ternyata menutupi pekerjaan interior krusial yang masih tertinggal: ruang ganti utama belum rampung, dua ruang ganti tamu yang sempat dipersembahkan masih menunjukkan pipa terbuka di langit-langit dan dinding yang belum dicat. Wakil presiden institusi Barcelona Elena Fort mengakui kepada media bahwa “ada beberapa hal yang kurang, seperti pengecatan dinding dan dekorasi”, namun menegaskan bahwa jika keselamatan tidak terganggu, izin hunian pertama seyogianya bisa diterbitkan.
Masalah perizinan menjadi batu sandungan terbesar akhir-akhir ini. Dewan kota menunda pemberian izin untuk pembukaan stadion dengan kapasitas dikurangi menjadi 27.000 kursi menyusul temuan soal rute evakuasi yang belum memenuhi standar. “Dewan kota ini harus menjamin keselamatan setiap orang yang ingin pergi ke stadion — ini prioritasnya,” kata wakil walikota Barcelona, menekankan bahwa tanpa jaminan evakuasi dan keselamatan publik, izin tak bisa dikeluarkan. Ironisnya, pihak proyek menyatakan beberapa perbaikan justru mempercepat waktu evakuasi teori: setelah modifikasi tertentu, estimasi evakuasi stadion penuh turun dari sekitar delapan menit menjadi sekitar empat setengah menit. Namun perhitungan teknis dan persyaratan administratif yang ketat membuat otoritas setempat berhati-hati sebelum memberikan lampu hijau.
Dampak keuangan dan operasional terasa langsung. Dengan stadion utama tak bisa dipakai, Barcelona harus mengatur ulang jadwal kandang: mereka kembali ke Stadion Olimpiade berkapasitas 55.000 untuk beberapa laga penting, sementara dua pertandingan kandang awal musim digelar di stadion latihan Johan Cruyff yang hanya memuat sekitar 6.000 penonton — pilihan yang diperkirakan menambah biaya operasional lebih dari 4 juta euro dan merugikan potensi pendapatan tiket, katering, serta hospitality. Klub yang tengah membenahi neraca keuangannya juga memerlukan pendapatan dari kursi VIP dan fasilitas komersial stadion untuk memenuhi ketentuan Financial Fair Play La Liga; penguncian pendapatan ini membuat kepatuhan finansial menjadi lebih rumit. Media Spanyol juga melaporkan risiko terhadap kontrak penamaan stadion dengan Spotify senilai sekitar 70 juta euro per musim: jika stadion tak beroperasi dalam kapasitas yang disyaratkan pada akhir musim, nilai manfaat komersial yang diasumsikan dalam kontrak bisa terganggu.
Konsekuensi lain bersifat reputasional dan sportif. Fans kehilangan kesempatan kembali ke rumah lama dalam momen bersejarah, sementara tekanan publik terhadap manajemen klub meningkat. Presiden Joan Laporta, yang dikenal optimis, terus berusaha mengamankan izin parsial agar Barca bisa menghadapi Girona pada 18 Oktober, namun rencana itu bergantung pada keputusan otoritas lokal dan penyelesaian teknis yang tersisa. Sementara itu jadwal pertandingan penting, termasuk laga Liga Champions, harus diakomodasi di stadion alternatif, menambah beban logistik dan risiko performa tim ketika “kandang” berubah-ubah.
Di balik angka dan jadwal, proyek ini menyisakan pertanyaan soal manajemen proyek dan perencanaan risiko di level besar. Renovasi stadion berukuran Camp Nou memang melibatkan kompleksitas tinggi: integrasi struktur tua dengan fasilitas modern, persyaratan keselamatan mutakhir, dampak lingkungan untuk kawasan padat penduduk, dan kepentingan komersial yang sangat besar. Kegagalan mengantisipasi sejumlah kondisi saat pembongkaran dan inspeksi lanjutan di tingkat bawah stadion menunjukkan bahwa perhitungan awal terlalu optimistis dan kontrak konstruksi menghadapi tuntutan perubahan yang mahal. Kontraktor, pengawas proyek, pihak klub, dan otoritas setempat harus bekerja lebih intensif untuk mempercepat penyelesaian tanpa mengorbankan keselamatan — sebuah keseimbangan yang sulit dan mahal.
Meski begitu, ada sisi positif yang bisa ditunjukkan klub sebagai argumen jangka panjang: setelah selesai, Camp Nou akan memiliki kapasitas yang meningkat dari sekitar 99.000 menjadi 105.000 penonton, dengan target akhirnya menjadi satu-satunya stadion di Eropa yang menembus angka enam digit pada kapasitas penuh, serta fasilitas modern yang akan meningkatkan pengalaman suporter dan potensi pendapatan komersial. Namun realitas penundaan membuat manfaat itu masih jauh di depan, sementara beban ekonomi jangka pendek semakin nyata. Atap baru — yang disebut “pengangkatan besar” — kini diperkirakan baru bisa terpasang pada musim panas 2027, menunda penyelesaian estetika dan fungsi penuh stadion hingga lebih lama lagi.
Sampai solusi permanen tercapai, Barcelona harus menavigasi tiga prioritas simultan: menyelesaikan pekerjaan teknis yang tersisa, memenuhi persyaratan keselamatan dan perizinan kota, serta menutup celah pendanaan sementara tanpa mengorbankan kepatuhan finansial. Untuk penggemar, sponsor, dan warga kota, pertanyaan utamanya adalah kapan janji-janji kemegahan akan terwujud dan berapa harga yang harus dibayar akibat penundaan panjang ini. Stadion “baru” tetap menjanjikan transformasi besar bagi klub, tetapi untuk saat ini Camp Nou menjadi simbol ambisi yang tertunda — sebuah proyek yang menuntut kesabaran, koordinasi ketat, dan pilihan sulit antara kecepatan dan keselamatan.
Tanpa Gol, Tiket Ganda: Palestina Puncaki Grup A, Suriah Ikut Melaju ke Perempat Final Piala Arab Moveon88 – Laga…
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…