Moveon88 – Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) mengumumkan pada Selasa waktu setempat, bahwa tim nasional Brasil akan melakoni dua laga persahabatan di Asia pada bulan Oktober sebagai bagian dari persiapan menuju Piala Dunia 2026. Lautan Selatan, juara dunia lima kali, dijadwalkan menghadapi Korea Selatan di Seoul pada 10 Oktober dan kemudian berkunjung ke Tokyo untuk melawan Jepang pada 14 Oktober.
Pertandingan ini datang di tengah kepastian Brasil telah lolos ke Piala Dunia 2026, sehingga laga-laga persahabatan berperan sebagai momentum penting bagi staf kepelatihan untuk menguji berbagai pilihan taktikal dan komposisi pemain menjelang turnamen besar. Sebelum jadwal persahabatan tersebut, Brasil masih akan menyelesaikan dua pertandingan kualifikasi terakhir melawan Chile dan Bolivia pada bulan depan.
Koordinator umum CBF, Rodrigo Caetano, menegaskan bahwa pemilihan Korea Selatan dan Jepang merupakan bagian dari strategi untuk menghadapi lawan dengan latar belakang dan gaya permainan berbeda. Ia menjelaskan bahwa setelah lawatan ke Asia, rencana tim adalah memainkan laga melawan tim nasional Afrika pada November, serta melawan beberapa tim papan atas Eropa pada jeda internasional Maret dan Juni 2026. Menurut Caetano, eksposur terhadap beragam gaya sepak bola dunia akan memberi pengalaman berharga dan mensimulasikan tantangan yang mungkin ditemui di putaran final.
Dari sisi kepelatihan, Carlo Ancelotti berharap deretan pertandingan ini membantu dia lebih memahami karakteristik teknis dan kepribadian para pemain. Ancelotti, pelatih asal Italia berusia 66 tahun yang ditunjuk pada Mei lalu setelah karier sukses bersama Real Madrid, akan memanfaatkan persahabatan internasional ini untuk mengamati kompatibilitas antarpemain, menguji sistem permainan yang berbeda, serta memberi kesempatan bermain kepada calon anggota skuat Piala Dunia.
Secara taktis, laga kontra Korea Selatan dan Jepang menawarkan ujian konkret: tim-tim Asia tersebut dikenal dengan intensitas pressing tinggi, disiplin tim yang baik, serta kecepatan transisi—faktor yang dapat memaksa Brasil untuk menyesuaikan ritme, kompaksitas lini, dan opsi transisi bola dari bertahan ke menyerang. Bagi staf pelatih, ini kesempatan untuk mengevaluasi respons mental pemain terhadap tekanan, kemampuan adaptasi taktik, serta depth/variasi skuat saat menghadapi gaya permainan non-Latin Amerika atau Eropa.
Dari perspektif logistik dan persiapan jangka panjang, rangkaian pertandingan di berbagai benua juga memberikan kesempatan bagi CBF dan tim medis untuk memetakan beban fisik pemain, rotasi skuat, serta manajemen perjalanan sebelum menghadapi turnamen 48 tim yang akan digelar bersama oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Caetano menekankan bahwa rencana uji coba melawan lawan-lawam dari Afrika dan Eropa berikutnya dimaksudkan untuk menyempurnakan persiapan dalam menghadapi spektrum rival yang lebih luas.
Para pengamat dan suporter akan mengamati bagaimana Ancelotti menerapkan pengalamannya di level klub ke tim nasional, termasuk pilihan formasi, distribusi menit bermain untuk pemain muda maupun bintang senior, serta pendekatan psikologis menjelang ajang yang lebih panjang dan kompetitif. Meski belum ada pengumuman daftar pemain untuk laga-laga ini, hasil dan performa dalam persahabatan Asia nanti kemungkinan besar akan memengaruhi komposisi akhir skuad Brasil menuju Piala Dunia 2026.
Tanpa Gol, Tiket Ganda: Palestina Puncaki Grup A, Suriah Ikut Melaju ke Perempat Final Piala Arab Moveon88 – Laga…
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…