Moveon88 – Barcelona menutup malam yang penuh emosi di Camp Nou dengan kemenangan 3-1 atas Alaves, hasil yang mengantar mereka sementara memuncaki klasemen La Liga. Di tengah suasana perayaan ulang tahun ke-126 klub dan bayang-bayang kekalahan 0-3 di Liga Champions pada pertengahan pekan, tim asuhan Hansi Flick menunjukkan karakter dan kapasitas untuk bangkit, dengan Dani Olmo jadi bintang utama berkat dua golnya, melengkapi satu lesakan dari Lamine Yamal. Hasil ini memperpanjang laju kemenangan liga Barcelona menjadi empat pertandingan dan, untuk sementara, menempatkan mereka dua poin di atas Real Madrid sebelum tim besutan Xabi Alonso bertandang ke Girona pada Minggu.
Laga justru dimulai dengan kejutan yang tidak diinginkan bagi tuan rumah. Alaves langsung memimpin saat pertandingan baru berjalan sekejap, ketika situasi bola mati membuat pertahanan Barca limbung. Marc Casado gagal menyapu tendangan sudut dengan bersih, bola kedua dikuasai Victor Parada dan diarahkan ke ruang berbahaya, tempat Pablo Ibanez muncul untuk melepaskan tembakan yang menaklukkan kiper Joan Garcia. Gol cepat itu sempat meredam euforia publik Camp Nou yang sebagian areanya masih ditutup karena renovasi, tetapi hanya sebentar. Barcelona tidak membiarkan rasa panik mengambil alih; mereka menata ulang ritme, menajamkan pressing, dan berusaha memecah bentuk pertahanan Alaves lewat kombinasi sayap.
Responsnya datang melalui kaki pemain yang menyalakan imajinasi banyak orang di stadion: Lamine Yamal. Raphinha, yang kembali ke starting XI setelah pulih dari cedera, mengirim umpan mendatar yang cerdas ke dalam kotak penalti. Yamal menusuk dari sisi kanan dan, dengan ketenangan khasnya meski masih belia, menyelesaikan peluang untuk menyamakan skor. Gol itu menyetel ulang atmosfer, mengalihkan momentum ke arah Blaugrana dan memaksa Alaves bertahan lebih rendah.
Keputusan Flick memainkan Raphinha dan mengembalikan Marc Bernal ke lini tengah sejak awal—start perdananya sejak Agustus 2024 setelah absen panjang usai operasi lutut—membawa dimensi berbeda dalam progresi bola. Pergerakan Olmo di antara lini, kadang melebar untuk menciptakan keunggulan jumlah, kadang menusuk half-space untuk menyambut umpan tarik, menjadi masalah konstan bagi blok menengah Alaves. Beberapa menit setelah penyelamatan penting Joan Garcia yang menepis peluang Calebe, Barcelona berbalik unggul. Sekali lagi, Raphinha mengambil peran krusial dengan umpan tarik terukur; Olmo, membaca ruang di tiang dekat, datang dari lini kedua dan melepaskan tembakan keras yang menembus celah sempit di antara kiper dan tiang. Gol klinis yang mencerminkan kecerdasan pergerakan dan timing yang sempurna.
Barcelona terus menekan untuk mencari gol ketiga sebelum turun minum. Yamal hampir mengubah skor ketika ia mengecoh Antonio Sivera, namun penyelesaiannya hanya membentur tiang. Momentum itu sempat hampir berbalik saat Lucas Boye menebar ancaman dengan sepakan yang melenceng tipis—peringatan bahwa keunggulan satu gol belum aman. Flick tetap meminta timnya menjaga intensitas, memadatkan lini tengah saat kehilangan bola, dan mendorong bek sayap naik tinggi untuk mengurung Alaves di wilayahnya sendiri.
Babak kedua menghadirkan fase pengelolaan emosi dan detail. Barcelona banyak menguasai bola, tetapi Alaves disiplin menjaga jarak antarlini dan menunggu momen transisi. Kembalinya Pedri Gonzalez dari cedera di paruh kedua disambut sorakan sekitar 45.000 penonton yang memadati tribun yang telah dibuka. Sentuhan-sentuhan awal Pedri menghadirkan ketenangan dan ritme baru—ia menjadi sumbu sirkulasi yang mempercepat perpindahan permainan dari kanan ke kiri, membuka jalur diagonal untuk Yamal dan Olmo. Beberapa peluang pun hadir: sepakan Yamal dari tepi kotak yang melintir tipis ke sudut atas, serta tembakan Olmo yang hanya melebar dari sisi gawang.
Di tengah upaya membunuh pertandingan, Barcelona tetap menghadapi bahaya nyata. Alaves hampir menyamakan skor ketika Boye menemukan ruang tembak di dalam kotak, namun Pau Cubarsi melakukan blok vital yang memastikan keunggulan tetap terjaga. Intervensi itu terasa sebesar gol, menegaskan kedewasaan bek muda Barca membaca momen dalam laga ketat. Ketika waktu normal menipis dan Alaves mulai melemparkan lebih banyak pemain ke depan, ruang-ruang untuk transisi cepat akhirnya muncul bagi Barca.
Malam itu, pemain yang memegang kunci tetap sama: Yamal dan Olmo. Pada masa injury time, Yamal memimpin serangan balik dengan membawa bola menembus garis tekanan terakhir. Dengan kepala tegak, ia menunggu pergerakan Olmo yang menyelinap di belakang bek, lalu mengirim operan presisi. Olmo menerima, menatap Sivera, dan menyelesaikan dengan ketenangan seorang pemutus laga. Gol keduanya memastikan tiga poin, merapikan narasi comeback, dan menyalakan sorak-sorai yang membuncah di stadion yang kembali menemukan suaranya.
Seusai pertandingan, Olmo merangkum perjalanan emosi malam itu. “Mereka sedikit mengejutkan kami di menit pertama, tetapi tim bangkit dengan baik dari situasi itu, mempertahankan ide kami tentang cara bermain. Kami menang di menit pertama, lalu kedua, kami mendominasi dan meraih kemenangan,” ujarnya kepada DAZN. “Merupakan mimpi yang menjadi kenyataan bisa bermain di sini, mencetak gol, dan membantu tim meraih kemenangan.” Di kubu lawan, bek Alaves Jonny Otto mengakui betapa beratnya duel itu: “Kami tidak mampu mempertahankan keunggulan, tetapi setelah itu kami memiliki peluang. Tidak mudah membuat Barca meminta peluit akhir.”
Di balik skor, ada sejumlah keputusan penting yang bekerja untuk Barcelona. Absennya Ronald Araujo dan Frenkie de Jong memaksa Flick merapikan poros permainan, sementara Jules Kounde dicadangkan setelah gol bunuh diri di Stamford Bridge. Kepercayaan kepada Raphinha untuk langsung menjadi starter usai cedera terbukti tepat, dengan keterlibatan langsung dalam dua gol. Struktur 4-3-3 yang fleksibel—dengan Olmo sering turun ke area antar lini untuk menciptakan superioritas numerik—mampu memecah blok pertahanan Alaves, sekaligus menjaga rest defense yang cukup kokoh ketika kehilangan bola.
Secara konteks, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Datang hanya beberapa hari setelah luka di Eropa, kemenangan ini mengembalikan rasa percaya diri skuat dan publik. Ini juga merupakan hasil positif kedua secara beruntun di rumah baru-lama mereka yang tengah berbenah, setelah pesta 4-0 atas Athletic Bilbao. Dengan puncak klasemen untuk sementara di tangan, Barcelona boleh bermimpi lebih tinggi, meski sadar jadwal dan persaingan menuntut konsistensi tanpa cela. Real Madrid masih memiliki kesempatan untuk merebut kembali posisi teratas ketika bertamu ke Girona, tetapi bagi para pendukung Blaugrana, malam ini adalah bukti bahwa tim memiliki kedalaman solusi: kreativitas dari sayap, determinasi dari lini kedua, dan talenta muda yang tak gentar pada panggung besar.
Ketika lampu-lampu stadion meredup dan lagu kemenangan mengalun, dua momen penentu dari Dani Olmo akan dikenang sebagai poros yang memutar arah pertandingan. Di malam perayaan ulang tahun ke-126, Barcelona bukan hanya merayakan masa lalu, tetapi juga memberi sinyal tentang masa depan—sebuah tim yang mampu bangkit dari pukulan, menata ulang idenya, dan menuntaskan pekerjaan dengan ketenangan di saat krusial.
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…
Oman Gagal Manfaatkan Keunggulan Jumlah, Ditahan 10 Pemain Maroko 0-0 di Piala Arab FIFA 2025 Moveon88 — Oman harus…