Moveon88 – Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, secara terbuka menanggapi kritik tajam Jurgen Klopp terhadap format terbaru Piala Dunia Antarklub. Turnamen bergengsi yang kini diikuti 32 klub dari seluruh dunia dan digelar setiap empat tahun sekali itu menuai perdebatan sengit di kalangan pelaku sepak bola profesional.
Klopp, eks manajer Liverpool, menyebut kompetisi tersebut sebagai “ide terburuk yang pernah ada” karena dianggap memperberat kalender pertandingan klub yang sudah sangat padat. Namun, Wenger yang kini menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global di FIFA membantah keras pernyataan tersebut.
Menurut Wenger, antusiasme klub-klub yang berpartisipasi membuktikan bahwa turnamen ini tetap mendapat tempat di hati banyak pelaku sepak bola. Ia juga menekankan pentingnya pertanyaan utama: apakah penggemar menikmatinya atau tidak.
Meski terdapat kritik terkait jumlah penonton yang tidak konsisten dan harga tiket yang harus dipotong pada beberapa laga, Wenger tetap yakin bahwa format baru ini memiliki masa depan. Turnamen yang diselenggarakan di Amerika Serikat ini memainkan total 63 pertandingan dan akan mencapai puncaknya pada 14 Juli mendatang dengan partai final antara Chelsea dan Paris Saint-Germain.
Kritik terhadap format terbaru Piala Dunia Antarklub kembali mencuat setelah pernyataan keras dari mantan manajer Liverpool, Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman itu menyebut kompetisi ini sebagai salah satu keputusan terburuk dalam sejarah sepak bola modern karena memperpadat jadwal yang sudah terlalu sesak, terutama bagi klub-klub top Eropa yang juga harus tampil di kompetisi domestik dan internasional lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Arsene Wenger memberikan klarifikasi tegas. Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global di FIFA, Wenger menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak sependapat dengan Klopp. Ia menilai, keterlibatan klub-klub besar dunia di turnamen ini sudah cukup menjadi bukti bahwa kompetisi ini dibutuhkan dan memiliki nilai penting secara global.
“Jika Anda bertanya kepada semua klub yang hadir di sini, 100 persen jawabannya adalah mereka ingin melakukannya lagi,” ujar Wenger, seperti dikutip dari wawancaranya baru-baru ini. “Itulah jawaban terbaik dari apa yang dipikirkan klub-klub tentang Piala Dunia Antarklub.”
Pernyataan tersebut menjadi bantahan langsung terhadap anggapan bahwa FIFA memaksakan turnamen ini. Wenger menyatakan bahwa selain keinginan klub, perhatian penonton juga menjadi faktor penting. Meskipun ekspektasi jumlah penonton sempat diproyeksikan rendah, kenyataan menunjukkan angka kehadiran di stadion justru lebih tinggi dari yang diperkirakan, menurut data internal FIFA.
Wenger menekankan bahwa keberhasilan atau kegagalan turnamen semacam ini harus diukur dari ketertarikan penonton dan tanggapan peserta, bukan hanya dari opini satu atau dua individu meskipun berasal dari sosok ternama seperti Klopp. Ia juga menyebut bahwa kompetisi ini dapat menjadi platform yang penting bagi klub-klub dari luar Eropa untuk unjuk gigi dan berkompetisi secara global.
Meski Wenger bersikeras bahwa Piala Dunia Antarklub versi baru mendapat respons positif, realita di lapangan menunjukkan kompleksitas tersendiri. Beberapa laga penyisihan grup yang digelar di Amerika Serikat tampak berlangsung di stadion yang tidak penuh. Bahkan dalam sejumlah pertandingan, pihak penyelenggara terpaksa menurunkan harga tiket demi meningkatkan jumlah penonton di tribun.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan mengenai sejauh mana daya tarik turnamen ini di luar zona-zona tradisional sepak bola seperti Eropa dan Amerika Selatan. Format baru ini mengharuskan adanya 32 tim, hampir setara dengan jumlah peserta di Piala Dunia antarnegara, dengan durasi kompetisi mencapai satu bulan penuh. Hal ini jelas menjadi tantangan besar dalam hal logistik, persiapan klub, serta rotasi pemain.
Namun, dari sudut pandang FIFA, turnamen ini memiliki nilai strategis. Tujuannya bukan semata-mata mengejar jumlah pertandingan, melainkan membentuk panggung global yang lebih merata untuk semua konfederasi. Dengan format empat tahunan, FIFA berharap Piala Dunia Antarklub bisa menjadi salah satu pilar utama dalam kalender kompetisi internasional, sejajar dengan Piala Dunia dan Liga Champions.
Pertandingan puncak turnamen tahun ini akan mempertemukan Chelsea dan Paris Saint-Germain, dua raksasa Eropa yang memiliki kekuatan finansial dan skuad berkelas dunia. Laga ini diharapkan mampu menyedot atensi publik lebih besar dan menjadi pembuktian kualitas format baru.
Turnamen berikutnya direncanakan akan berlangsung pada tahun 2029, meskipun lokasi penyelenggaraan masih belum diumumkan. FIFA diyakini tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan tahun ini untuk menyempurnakan edisi mendatang, termasuk dalam aspek komersial, logistik, dan dukungan penonton.
Piala Dunia Antarklub versi baru ini mungkin masih jauh dari sempurna. Namun, dengan dukungan figur penting seperti Arsene Wenger dan tingginya minat sebagian klub-klub besar dunia, turnamen ini berpeluang besar menjadi kompetisi yang relevan dan dinantikan dalam lanskap sepak bola global di masa mendatang.
Rodrigo De Paul Resmi Gabung Inter Miami MLS Moveon88 – Rodrigo De Paul resmi meninggalkan Atlético de Madrid dan bergabung…
Ketidakhadiran Luis Diaz di Pramusim Liverpool: Awal dari Perpisahan? Moveon88 – Luis Diaz tidak tampil dalam laga uji coba Liverpool…
Marcus Rashford: Debut Sunyi di Barcelona dan Awal Baru yang Penuh Harapan Moveon88 – Marcus Rashford akhirnya menjalani debut tidak…
Krisis Kiper Barcelona: Ter Stegen Absen 3 Bulan Usai Operasi Punggung Kedua Moveon88 – Barcelona diterpa kabar buruk menjelang awal…