Moveon88 – Paul Pogba tampak mendekati momen kembalinya ke sepak bola kompetitif setelah hampir dua tahun absen. Gelandang berusia 32 tahun itu, yang belum pernah tampil sejak September 2023, bergabung dengan AS Monaco secara bebas transfer pada Juni lalu dan kini diperkirakan akan segera tampil untuk klub Ligue 1 tersebut, menurut pernyataan manajer Sebastien Pocognoli. Namun sang pelatih menekankan pentingnya meredam ekspektasi: proses reintegrasi harus dilakukan bertahap dan realistis mengingat jeda panjang dari pertandingan resmi.
Kasus dopingin dan proses hukum yang membayangi karier Pogba bermula ketika ia dinyatakan positif DHEA — zat yang dapat meningkatkan kadar testosteron — sehingga pada Februari 2024 ia dijatuhi larangan bermain selama empat tahun. Pogba lalu mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang pada akhirnya mengurangi masa larangan menjadi 18 bulan, sehingga membuka jalan baginya untuk kembali lebih cepat daripada hukuman awal. Meski demikian, konsekuensi absen panjang tetap signifikan: kehilangan ritme pertandingan, adaptasi fisik dan mental, serta kebutuhan membangun kembali kepercayaan tim dan staf pelatih.
Pocognoli menyatakan, “Untuk saat ini, semuanya berjalan baik. Saya perkirakan dia akan segera kembali ke skuad. Ketika dia kembali, kami perlu bekerja sama untuk menilai kemampuannya sebagai pemain.” Pelatih asal Belgia itu mengingatkan bahwa versi terbaik Pogba saat masih bersinar di Manchester United atau periode pertamanya di Juventus berada beberapa tahun lalu, dan sekarang penilaian harus dilakukan berdasarkan kondisi terkini—usia, pengalaman, serta performa di sesi latihan dan uji coba. “Dari yang saya lihat, dia masih memiliki teknik yang kita tahu. Ritme pertandingan akan memberi kita beberapa jawaban. Dia bisa menjadi versi terbaik dirinya di AS Monaco; bagaimanapun, tugas saya adalah mencoba membimbingnya menuju level itu,” ujar Pocognoli.
Kembalinya Pogba membawa sejumlah implikasi untuk AS Monaco. Di satu sisi, kemampuan teknis, kejutan umpan serta pengalaman internasionalnya — termasuk peran pentingnya saat Prancis juara Piala Dunia 2018 — bisa menjadi aset berharga bagi lini tengah Monaco, baik dari sisi kreatif maupun kepemimpinan. Di sisi lain, klub harus menilai bagaimana menempatkannya secara taktis: apakah sebagai gelandang penyeimbang (deep-lying playmaker), box-to-box, atau figur yang lebih maju untuk menciptakan peluang. Pelatih akan cermat memonitor beban latihan, menit pertandingan, dan respons tubuh Pogba terhadap intensitas kompetitif untuk menghindari risiko cedera akibat jeda panjang.
Secara non-teknis, kembalinya Pogba juga dipandang bernilai komersial dan emosional. Nama besarnya masih mampu menarik perhatian media, sponsor, dan basis suporter internasional, yang mana hal ini bisa memberi keuntungan finansial dan public relations bagi Monaco. Namun, muncul pula perdebatan di kalangan suporter dan pengamat: sebagian berharap melihat kebangkitan kariernya, sementara sebagian lain mempertanyakan etika dan konsekuensi terkait kasus doping yang sempat menodai reputasinya.
Dari sisi regulasi dan reputasi olahraga, kasus Pogba menjadi contoh kompleksitas penegakan aturan anti-doping dan peran banding di CAS. Pengurangan hukuman menunjukkan bagaimana bukti dan argumen hukum bisa mempengaruhi lamanya sanksi, tetapi publik dan pengamat tetap mengamati dampak jangka panjang pada integritas kompetisi.
Monaco sendiri sedang menempati posisi ke-enam klasemen Ligue 1 saat artikel ini diterbitkan dan akan menghadapi Nantes pada Rabu mendatang — momen yang bisa menjadi kesempatan bagi Pogba untuk mendapatkan menit bermain pertama setelah lama hiatus, kemungkinan awalnya sebagai pemain pengganti untuk membangun ritme. Pocognoli kemungkinan akan memilih pendekatan bertahap: menit-menjit pendek, pengawasan medis dan fisio ketat, serta penyesuaian taktik agar pemulihan performa Pogba berjalan aman dan efektif.
Sebelum publik bisa menilai apakah Pogba mampu kembali ke level puncaknya, ia harus melewati serangkaian uji coba di latihan dan pertandingan singkat. Bagi Monaco, tugasnya adalah menilai manfaat jangka pendek vs. jangka panjang — apakah kontribusi kreatif dan pengalaman Pogba bisa dibayar dengan risiko adaptasi dan potensi gangguan dinamika tim. Bagi Pogba sendiri, ini adalah kesempatan untuk menulis babak baru: membuktikan bahwa ia masih bisa bersaing di level tinggi, memperbaiki citra publik, dan membantu tim yang sekarang membawanya. Para penggemar sepak bola akan menunggu dengan penuh perhatian momen debutnya di Ligue 1, yang bisa menjadi salah satu cerita paling menarik musim ini.
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…
Oman Gagal Manfaatkan Keunggulan Jumlah, Ditahan 10 Pemain Maroko 0-0 di Piala Arab FIFA 2025 Moveon88 — Oman harus…