Moveon88 – Dalam laga penuh ketegangan di St James’ Park, Arsenal kembali menunjukkan kehebatan mentalnya ketika Gabriel Magalhaes memastikan kemenangan 2-1 atas Newcastle dengan sundulan telak dari tendangan sudut pada menit ke-96. Gol dramatis itu tidak hanya mengubah nasib pertandingan, tetapi juga mengangkat The Gunners ke posisi kedua klasemen Liga Primer musim 2025-26 dengan 13 poin dari enam laga, hanya terpaut dua poin dari pemuncak Liverpool. Sementara itu, Newcastle tetap berada di posisi ke-15 dengan enam poin dari enam pertandingan.
Pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi sejak awal, namun Arsenal harus menghadapi momen-momen frustrasi panjang sebelum akhirnya membalik keadaan. Newcastle terlebih dahulu memecah kebuntuan pada menit ke-34 melalui Nick Woltemade yang meloncat tinggi menyambut umpan dari tendangan sudut pendek. Gol itu lahir dari sebuah situasi bola mati yang memanfaatkan kekeliruan lini belakang Arsenal: bek Cristhian Mosquera melakukan back-pass yang tidak perlu sehingga memberi tuan rumah kesempatan menekan dan menciptakan skema set-piece berbahaya.
Seusai gol itu, Arsenal berusaha keras menembus rapatnya pertahanan Newcastle dan beberapa kali menemui jalan buntu. Nick Pope tampil gemilang untuk tuan rumah dengan beberapa penyelamatan kunci, sementara upaya-upaya di depan gawang acap kali gagal dimaksimalkan. Momen paling kontroversial terjadi ketika wasit Jarred Gillett awalnya menunjuk titik putih setelah insiden yang melibatkan Jacob Murphy dan Viktor Gyokeres; Gyokeres dilanggar oleh Pope saat memanfaatkan umpan Murphy yang keliru dan tampak akan mencetak gol. Keputusan penalti itu kemudian dibatalkan setelah pemeriksaan VAR yang menilai Pope lebih dulu menyentuh bola sebelum kontak terjadi. Pembatalan tersebut menjadi pukulan buat Arsenal yang pada saat itu masih mencari cara membalik keadaan.
Arsenal tak menyerah. Tekanan demi tekanan terus mereka lancarkan sepanjang babak kedua, namun hingga memasuki menit-menit akhir tampak bahwa upaya itu belum cukup untuk membalikkan keadaan. Statistik tekanan, penguasaan bola, dan peluang yang diciptakan menunjukkan dominasi tuan tamu, tetapi sepak bola terkadang ditentukan oleh momen-momen kecil—atau kesalahan kecil dari lawan—yang dapat mengubah jalannya laga.
Pintu kebangkitan Arsenal akhirnya terbuka pada menit ke-84 ketika Mikel Merino, yang menggunakan kemampuannya di kotak penalti lawan, menyambut umpan silang Declan Rice dari situasi bola mati dengan sundulan yang mengoyak jala gawang Newcastle. Gol itu menyamakan skor dan memacu adrenalin tim tamu serta para pendukung yang hadir. Kembalinya skor imbang membuat stadion tegang, dan permainan memasuki fase yang penuh taktik serta perhitungan waktu.
Namun puncak drama baru datang pada masa injury time. Martin Ødegaard, sebagai eksekutor tendangan sudut, mengirimkan bola ke kotak penalti yang penuh sesak. Di antara kerumunan pemain, Gabriel menunjukkan ketajaman duel udaranya; bek Arsenal itu meloncat tinggi dan menyundul bola ke arah gawang, menaklukkan Pope dan memastikan tiga poin untuk The Gunners. Selebrasi yang meledak di lapangan mengungkap betapa pentingnya gol itu—bukan hanya untuk klasemen, tetapi juga untuk kepercayaan diri tim setelah serangkaian pertandingan menegangkan.
Kemenangan ini mempertegas reputasi Arsenal sebagai tim yang tak mudah menyerah, sekaligus menimbulkan pertanyaan soal efektivitas lini depan mereka yang sempat kerepotan selama 84 menit pertandingan. Keberhasilan memanfaatkan bola-bola mati — baik lewat assist Declan Rice maupun eksekusi Ødegaard—menjadi kunci, menyoroti betapa pentingnya kualitas dalam situasi set-piece di level pertandingan ketat seperti ini.
Bagi Newcastle, hasil ini tentu mengecewakan. Mereka berhasil membuka skor dan menahan dominasi lawan selama sebagian besar laga, namun kebobolan di menit-menit terakhir menunjukkan masalah ketahanan mental dan organisasi ketika menghadapi tekanan intens. Nick Woltemade tampil sebagai pencetak gol pembuka yang menentukan, namun tim tuan rumah harus menyesali peluang yang tidak dimanfaatkan dan kegagalan mempertahankan keunggulan hingga akhir.
Secara lebih luas, hasil ini memberi arti strategis dalam perburuan gelar. Dengan Liverpool yang memimpin klasemen dan Arsenal semakin menempel, persaingan di puncak dipastikan akan tetap sengit. Bagi Mikel Arteta, kemenangan dramatic ini menjadi bahan bakar moral sekaligus pengingat bahwa perbaikan produktivitas di depan gawang perlu terus dilakukan agar Arsenal tidak terlalu bergantung pada momen-momen terakhir untuk mengamankan tiga poin.
Laga di Tyneside kali ini kembali menegaskan karakter dramatis Liga Primer: dari kepuasan tuan rumah yang sempat unggul hingga gong akhir yang ditabuh oleh bek Brasil dari tendangan pojok. Arsenal pulang ke London dengan tiga poin berharga, sementara Newcastle harus segera melakukan evaluasi agar hasil serupa tidak terulang saat mereka menghadapi lawan-lawan berikutnya.
Tanpa Gol, Tiket Ganda: Palestina Puncaki Grup A, Suriah Ikut Melaju ke Perempat Final Piala Arab Moveon88 – Laga…
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…