Moveon88 – Tim nasional Italia mengawali perjalanan mereka pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa dengan hasil yang sangat mengecewakan. Dalam pertandingan matchday ketiga Grup I yang diselenggarakan di StadionUllevaal, Oslo, Jumat (6/6/2025), Gli Azzurri harus menelan kekalahan telak 0-3 dari tuan rumah Norwegia. Kekalahan ini bukan hanya soal hasil, namun juga mencerminkan krisis performa serta strategi yang belum matang dari pasukan Luciano Spalletti.
Pelatih kepala Italia, Luciano Spalletti, mencoba menerapkan skema tiga bek tengah dalam laga ini. Namun, strategi tersebut tampak tidak efektif sejak menit awal. Apalagi, ketidakhadiran bek senior Francesco Acerbi semakin memperburuk keadaan. Bek debutan muda Diego Coppola diberikan tugas berat untuk menghentikan duet striker berbahaya Norwegia, Erling Haaland dan Alexander Sorloth, yang memiliki tinggi gabungan mendekati empat meter (389 cm). Tugas ini terbukti terlalu berat bagi pemain muda tersebut.
Norwegia membuka keunggulan pada menit ke-14 melalui Alexander Sorloth. Gol ini bermula dari kesalahan fatal Alessandro Bastoni yang memberikan umpan keliru ke arah pertahanan sendiri. Bola dengan cepat dipotong oleh pemain lawan dan diteruskan kepada Antonio Nusa. Winger RB Leipzig itu menyodorkan umpan terobosan ke kotak penalti, yang berhasil disambut Sorloth untuk mencetak gol pertama dengan tembakan mendatar di antara kaki Gianluigi Donnarumma.
Lini belakang Italia kembali dipermalukan oleh permainan cepat dan penuh determinasi dari Norwegia. Kali ini, Antonio Nusa mengambil peran utama dalam membobol pertahanan Italia untuk kedua kalinya. Diawali dari bola lambung yang datang dari kiper Orjan Nyland, Nusa dengan cekatan menggiring bola melewati dua pemain bertahan Italia, sebelum melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Meskipun Donnarumma sempat menyentuh bola, kecepatan dan kekuatan tembakan membuat bola tetap meluncur masuk ke gawang.
Penderitaan Italia belum berhenti. Menjelang turun minum, giliran Erling Haaland yang menorehkan namanya di papan skor. Bermula dari kombinasi apik antara Martin Odegaard dan Haaland, gelandang Arsenal tersebut mengirim umpan terobosan presisi ke kotak penalti. Haaland berhasil lolos dari perangkap dalam posisi offside, berhasil mengecoh Donnarumma, dan mencetak gol dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang kosong. Pada babak pertama pun ditutup dengan keunggulan 3-0 bagi tuan rumah Norwegia.
Catatan statistik menunjukkan betapa buruknya performa Italia di babak pertama. Meski menguasai bola hingga 66 persen, Italia hanya mampu menciptakan satu tembakan, jauh tertinggal dari Norwegia yang menciptakan tujuh peluang. Ironisnya, ini menjadi kali pertama Italia kebobolan tiga gol di babak pertama dalam sejarah partisipasinya di babak kualifikasi Piala Dunia, menurut data dari Opta.
Upaya Bangkit yang Gagal dan Dominasi Norwegia
Memasuki babak kedua, Spalletti mencoba melakukan sejumlah perubahan untuk membalikkan keadaan. Ia memasukkan beberapa pemain baru seperti Davide Frattesi, Riccardo Orsolini, dan striker jangkung Lorenzo Lucca. Meski secara teori pergantian ini dimaksudkan untuk menambah daya serang, namun implementasinya di lapangan tidak memberikan hasil signifikan.
Norwegia nyaris menambah keunggulan saat tembakan keras dari Sander Berge hanya membentur tiang gawang. Serangan demi serangan tuan rumah membuat lini belakang Italia terus berada dalam tekanan. Para pemain bertahan terlihat kurang solid dalam menjaga lini belakang, sementara para gelandang gagal membangun transisi serangan yang efektif.
Peluang terbaik Italia baru hadir di menit-menit akhir pertandingan. Di masa injury time, sundulan Lorenzo Lucca menjadi satu-satunya tembakan tepat sasaran Italia dalam pertandingan ini. Namun, peluang tersebut berhasil diamankan oleh kiper Orjan Nyland, yang tampil konsisten sepanjang pertandingan.
Dengan hasil ini, Norwegia semakin memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen Grup I dengan rekor sempurna, tiga kemenangan dari tiga laga. Sebelumnya, mereka sudah menghancurkan Moldova 5-0 dan mengalahkan Israel 4-2. Kemenangan atas Italia menjadi bukti sahih dominasi Norwegia dalam kampanye kualifikasi kali ini.
Sementara itu, Italia harus segera melakukan evaluasi besar-besaran. Kekalahan telak ini menandai penurunan drastis dari tim yang dulu dikenal memiliki salah satu sistem pertahanan terbaik di dunia. Ketiadaan kepemimpinan di lini belakang, buruknya distribusi bola dari lini tengah, dan tumpulnya lini depan menjadi faktor utama yang membuat Gli Azzurri tak berdaya menghadapi tekanan Norwegia.
Luciano Spalletti pun mendapat sorotan tajam. Keputusannya mempercayakan Coppola di lini belakang tanpa dukungan dari pemain berpengalaman seperti Acerbi dipandang sebagai perjudian yang gagal total. Selain itu, skema permainan Italia yang lamban dan terlalu mengandalkan penguasaan bola tanpa eksekusi ofensif tajam membuat mereka terlihat sangat inferior.
Kini, tekanan akan semakin besar bagi Italia di sisa pertandingan Grup I. Mereka harus memenangkan laga-laga berikutnya jika ingin tetap menjaga harapan untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Kinerja Donnarumma yang masih menyelamatkan beberapa peluang, serta penampilan Frattesi dan Lucca yang memberikan sedikit angin segar, bisa menjadi bahan evaluasi untuk rotasi dan strategi ke depan.
Norwegia, di sisi lain, tampaknya sedang memasuki generasi emas yang dipimpin oleh bintang-bintang kelas dunia seperti Haaland dan Odegaard. Kombinasi kekuatan fisik, kecepatan, dan kerja sama tim membuat mereka menjadi kekuatan baru yang layak diperhitungkan di Eropa.
Pertandingan ini meninggalkan pelajaran penting bagi timnas Italia dominasi penguasaan bola tidak berarti apa-apa tanpa efektivitas dalam menyerang dan ketangguhan dalam bertahan. Jika tidak segera melakukan perbaikan, Gli Azzurri berisiko gagal mengulang sejarah kelam seperti di babak kualifikasi Piala Dunia 2018.
Tanpa Gol, Tiket Ganda: Palestina Puncaki Grup A, Suriah Ikut Melaju ke Perempat Final Piala Arab Moveon88 – Laga…
Delap Cedera Bahu, Maresca Cemas: Chelsea Kehilangan Opsi No. 9 Jelang Atalanta Usai Imbang 0-0 Kontra Bournemouth Moveon88 –…
Athletic Bilbao Tekuk Atletico Madrid 1-0, Selisih Los Colchoneros dari Barcelona Melebar Moveon88 – Athletic Bilbao meraih kemenangan berharga…
Epilog Sang Rival Abadi: Mungkinkah Messi vs Ronaldo Terjadi Sebelum Final Piala Dunia 2026? Moveon88 — Piala Dunia FIFA…